Rabu, 17 Maret 2010
-album hati ..-
merenung sesaat ..
terpaut waktu yang begitu jauh ..
manatapku dalam angan pasti,
merangkai cita nan cinta yang bersemi ..
alunan senyum mengalir,
rendahkan hati yang pernah angkuh
mereguh kelegaan jiwa,
kemudian terbingkai album hatiku
seiring embun yang sejukkan kalbu
merintis cairnya dalam beku rasa
menggamit dengan keyakinan,
hingga jatuhkan hati pada seorang insan ..
nuansa diri lembutan perasaan,
mengecap satu makna peristiwa,
basah lisan dzikirkan asma - NYA ..
bahagiaku menjemput masa depanku ..
Rabu, 10 Maret 2010
keridhoan-MU
sesak yang ku rasa ..
mengalir dalam darah beku,
mengalunkan melodi sendu,
dan akhirnya serasa merana ..
coba ku bertahan ..
benang hati yang kian koyak,
merangkak penuh terjal diri,
lalu bisakah ku raih cahaya itu?
letih aku ..
lelah aku ..
lagi- lagi ku harus tahan air mataku,
untuk sesaat jatuh tak tertahan ..
bisakah ku jadikan angan sebagai wujud mimpiku?
dan asa sebagai wujud inginku?
awan itu masih terlalu jauh ..
bahkan silau bila ku tatap ..
lalu haruskah aku hanya tunduk diam tak bergerak?
aku ingin berlari ..
tinggalkan segala yang pernah ku rasa ..
hanya satu yang ingin ku kejar
keridhoan-MU yaa Robb ..
Kamis, 29 Januari 2009
Jerit Hatiku
sesak terasa,
ujung di pilu hati,
rekatkan rasa penuh emosi,
ingin berontak,
dari kecaman hati yang riuh oleh lisan,
mencari kata yang pantas,
untuk legakan jiwa yang penat,
adakah?
hanya rasa ingin yang hampa,
dan akhirnya sirna oleh waktu ..
jeritan hati yang tak terbalas oleh asa
ujung di pilu hati,
rekatkan rasa penuh emosi,
ingin berontak,
dari kecaman hati yang riuh oleh lisan,
mencari kata yang pantas,
untuk legakan jiwa yang penat,
adakah?
hanya rasa ingin yang hampa,
dan akhirnya sirna oleh waktu ..
jeritan hati yang tak terbalas oleh asa
Jerit Hatiku
sesak terasa,
ujung di pilu hati,
rekatkan rasa penuh emosi,
ingin berontak,
dari kecaman hati yang riuh oleh lisan,
mencari kata yang pantas,
untuk legakan jiwa yang penat,
adakah?
hanya rasa ingin yang hampa,
dan akhirnya sirna oleh waktu ..
jeritan hati yang tak terbalas oleh asa
ujung di pilu hati,
rekatkan rasa penuh emosi,
ingin berontak,
dari kecaman hati yang riuh oleh lisan,
mencari kata yang pantas,
untuk legakan jiwa yang penat,
adakah?
hanya rasa ingin yang hampa,
dan akhirnya sirna oleh waktu ..
jeritan hati yang tak terbalas oleh asa
Minggu, 18 Januari 2009
Rinduku
Rasakan satu keikhlasan
Menyatu dalam diri nan hati
Bingkiskan satu keyakinan
Menambah iman dalam hati
Katakan satu ketulusan
Menari dalam jiwa beku
Ungkapkan satu kejujuran
Merentas hangat kasih sayang hakiki
Rentangkan sayap yang patah
Terpangkas oleh ranting kenistaan
Kembangkan kuncup perjuangan
Melawan gerak hati yang limbung
Dah lelah hati ini
Tuk berfikir kesempitan yang ada
Reda sudah jiwa yang beku
Menjadi terisi padatnya lafaz syahdu
Ironisnya satu ucap kata
Jadikan pengekang setiap langkah
Hadirkan angan yang pasti dan tercapainya cita
Kerinduan akan bahagia
Kerinduan akan kedamaian
Jadi motif penggerak hidup
Dan terkungkung dalam asa yang indah
Rasakan satu aturan
Dalam kuasa Nya yang Maha Agung
Ikatkan hidup dalam syariat Nya
Dan dapatkan ridho serta ampunan Nya
Dari hamba yang kurang lafaz syukur
Memory 19 Mei 2007
Menyatu dalam diri nan hati
Bingkiskan satu keyakinan
Menambah iman dalam hati
Katakan satu ketulusan
Menari dalam jiwa beku
Ungkapkan satu kejujuran
Merentas hangat kasih sayang hakiki
Rentangkan sayap yang patah
Terpangkas oleh ranting kenistaan
Kembangkan kuncup perjuangan
Melawan gerak hati yang limbung
Dah lelah hati ini
Tuk berfikir kesempitan yang ada
Reda sudah jiwa yang beku
Menjadi terisi padatnya lafaz syahdu
Ironisnya satu ucap kata
Jadikan pengekang setiap langkah
Hadirkan angan yang pasti dan tercapainya cita
Kerinduan akan bahagia
Kerinduan akan kedamaian
Jadi motif penggerak hidup
Dan terkungkung dalam asa yang indah
Rasakan satu aturan
Dalam kuasa Nya yang Maha Agung
Ikatkan hidup dalam syariat Nya
Dan dapatkan ridho serta ampunan Nya
Dari hamba yang kurang lafaz syukur
Memory 19 Mei 2007
Rabu, 07 Januari 2009
Aku ingin mencintai-MU
Mengalir dalam darah beku
Tertambat pada satu rasa
Mengais dalam jiwa berserakan
Tercabik perih penuh siksa
Harus bagaimana
Hati mengisyaratkan hati
Bilamana luka terus berdarah?
Bersinggah pada satu ruang
Menjadi penyejuk juga pemusnah
Di saat ajal semakin dekat
Kadang kala harus terjerat
Pada langkah yang semakin suram
Menambah semangat semakin padam
Di mana keikhlasan hati?
Teriakku lantang..
Patutkah sosok manusia
Menentang segala kefitrohan yang ada?
Tanyaku tak berdaya..
Inikah yang di namakan hidup?
Raguku menyeruak..
Tangisku sejenak terhenti..
Surga.., desisku lirih..
Hanya itu yang jadi tujuan
Namun, pantaskah bagi diriku?
Sangsiku dengan geram..
Tulangku serasa remuk seketika..
Tidak peduli Surga atau neraka sekalipun
Hanya satu yang ada di benakku
Ku hanya ingin mencintai-Mu
Dengan cara yang Engkau ridhoi..
Tertambat pada satu rasa
Mengais dalam jiwa berserakan
Tercabik perih penuh siksa
Harus bagaimana
Hati mengisyaratkan hati
Bilamana luka terus berdarah?
Bersinggah pada satu ruang
Menjadi penyejuk juga pemusnah
Di saat ajal semakin dekat
Kadang kala harus terjerat
Pada langkah yang semakin suram
Menambah semangat semakin padam
Di mana keikhlasan hati?
Teriakku lantang..
Patutkah sosok manusia
Menentang segala kefitrohan yang ada?
Tanyaku tak berdaya..
Inikah yang di namakan hidup?
Raguku menyeruak..
Tangisku sejenak terhenti..
Surga.., desisku lirih..
Hanya itu yang jadi tujuan
Namun, pantaskah bagi diriku?
Sangsiku dengan geram..
Tulangku serasa remuk seketika..
Tidak peduli Surga atau neraka sekalipun
Hanya satu yang ada di benakku
Ku hanya ingin mencintai-Mu
Dengan cara yang Engkau ridhoi..
Kata Nuraniku
Letih rasa hati ini
Kala jiwa terpaut gelombang laut
Samudra kalbu penuh angin pasang
Andai bisa ku tepis rasa itu
Pasti kanku bisa melangkah dengan pasti
Tidak peduli ada atau tidak
Yang jelas aku bisa berdiri tegar
Kanku rangkai mimpi dengan asa
Bersandar pada pedoman yang layak
Berbalut rindu nan cinta penuh kasih
Seandainya saja bisa…
Namun aku tahu pasti
Ini satu kewajaran,
Kenapa harus di pertentangkan?
Teriring waktu yang berjalan
Aku bisa pahami segalanya..
Pupus sudah satu kepercayaan itu
Hangus terbakar emosi yang memuncak
Amarah jiwa tak terbendung,
Yang ada hanyalah rasa benci yang membara
Yang ada hanyalah kekecewaan yang mendalam
Yang ada hanyalah kelukaan hati teramat sakit
Mungkin…
Raga ini tak miliki arti
Namun ku punyai hati
Hati yang mudah tersenyum,
Hati yang mudah menangis,
Dan hati yang mudah terluka
Inilah sepenggal kata nuraniku
Yang terbelenggu kabut luka jiwa
Yang tertetesi embun asa pagi
Yang tercurah mimpi dalam cita
Kala jiwa terpaut gelombang laut
Samudra kalbu penuh angin pasang
Andai bisa ku tepis rasa itu
Pasti kanku bisa melangkah dengan pasti
Tidak peduli ada atau tidak
Yang jelas aku bisa berdiri tegar
Kanku rangkai mimpi dengan asa
Bersandar pada pedoman yang layak
Berbalut rindu nan cinta penuh kasih
Seandainya saja bisa…
Namun aku tahu pasti
Ini satu kewajaran,
Kenapa harus di pertentangkan?
Teriring waktu yang berjalan
Aku bisa pahami segalanya..
Pupus sudah satu kepercayaan itu
Hangus terbakar emosi yang memuncak
Amarah jiwa tak terbendung,
Yang ada hanyalah rasa benci yang membara
Yang ada hanyalah kekecewaan yang mendalam
Yang ada hanyalah kelukaan hati teramat sakit
Mungkin…
Raga ini tak miliki arti
Namun ku punyai hati
Hati yang mudah tersenyum,
Hati yang mudah menangis,
Dan hati yang mudah terluka
Inilah sepenggal kata nuraniku
Yang terbelenggu kabut luka jiwa
Yang tertetesi embun asa pagi
Yang tercurah mimpi dalam cita
Langganan:
Postingan (Atom)